Peluncuran Aile Kartı Jadi Langkah Pemerintah Turki dalam Menguatkan Daya Beli dan Kesejahteraan Masyarakat

            Pemerintah Turki terus memperluas kebijakan sosialnya melalui berbagai program bantuan, dengan tujuan meringankan beban ekonomi masyarakat di tengah inflasi yang masih tinggi. Salah satu program yang menjadi sorotan baru-baru ini adalah Aile Kartı atau dalam bahasa Indonesia kita sebut dengan Kartu Keluarga, yang resmi diluncurkan bulan ini, Oktober 2025. 

            Berbeda dengan kartu keluarga yang beredar di Indonesia, kartu ini dirancang untuk membantu keluarga berpendapatan rendah dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka, sekaligus mendorong pemerataan kesejahteraan sosial di seluruh provinsi Turki. Di mana program ini menjadi tonggak baru dalam kebijakan sosial Turki, di mana seluruh bentuk bantuan keluarga kini disatukan dalam satu sistem pembayaran nasional yang terintegrasi.

    Namun, program yang secara nasional dimulai sejak 2023 ini, diluncurkan kembali dengan sistem baru berbasis digital sepenuhnya di tahun 2025. Melalui koordinasi Kementerian Keluarga dan Layanan Sosial (Aile ve Sosyal Hizmetler Bakanlığı) yang bekerja sama dengan pemerintahan daerah serta lembaga keuangan negara. 

Source: Aile ve Sosyal Hizmetler Bakanlığı

            Kartu ini sebagai bagian menjaga stabilitas sosial dan ekonomi rumah tangga rentan di Turki. Sebagaimana tulisan redaksi dan Editorial Konstantinesia sebelumnya, tingkat inflasi tahunan pada September 2025 mencapai kisaran 33%, dengan harga bahan pokok dan energi menjadi faktor utama penyebab kenaikan biaya hidup. Karena hal tersebut, keluarga menengah kebawah kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama di kota besar seperti Ankara, Istanbul, Izmir dan Bursa.

    Melihat kondisi itu, pemerintah melalui kebijakan sosyal yardımlar (bantuan sosial) dan bagian dari agenda besar di tahun ini bertajuk “Yıl Ailesi” (Tahun Keluarga), dengan  menawarkan Aile Kartı sebagai mekanisme bantuan non-tunai yang lebih praktis, transparan dan tepat sasaran. Dikatakan demikian karena Aile Kartı berfungsi seperti kartu debit yang diberikan kepada keluarga yang berhak.

Baca juga: Evliya Çelebi: Sang Pengembara yang Mengabadikan Dunia Ottoman 

            Setiap bulannya, pemerintah mengisi saldo kartu tersebut sesuai dengan tingkat kebutuhan dan kondisi ekonomi rumah tangga yang telah diverifikasi, selain itu nominal uang yang dimasukkan juga tidak dapat diuangkan melainkan digunakan untuk berbelanja kebutuhan pokok di pasar atau toko-toko yang telah bekerja sama dengan pemerintah. dan menariknya adalah dalam penerapan sistem digital yang memungkinkan pengawasan ketat dan efisiensi tinggi. Pemerintah Turki memanfaatkan teknologi E-Devlet untuk mengintegrasikan data penerima, transaksi, dan laporan penggunaan bantuan. Melalui sistem ini, potensi penyalahgunaan dapat dipantau, dan data penerima juga dapat selalu diperbarui secara real time.

Source: TRT Haber

            “Kami ingin menciptakan sistem bantuan yang tidak hanya manusiawi, tetapi juga akuntabel dan efisien,” ujar Menteri Mahinur Özdemir Göktaş, dalam pernyataannya kepada TRT HABER. Ia menambahkan bahwa kartu ini merupakan bagian penting dari visi “Dijital Türkiye”, di mana seluruh program sosial negara akan terhubung dalam satu basis data nasional.

Bantuan untuk Ibu Baru dan Keluarga Rentan

            Pada laporan awal, penerima manfaat Aile Kartı difokuskan untuk ibu yang melahirkan setelah 1 Januari 2025, dengan nominal bantuan bervariasi tergantung jumlah anak:

  • Anak kedua: 1.500 TL per bulan
  • Anak ketiga: 6.500 TL per bulan
  • Anak keempat: tambahan 5.000 TL

            Bantuan ini ditransfer langsung ke kartu yang diterbitkan oleh Halkbank, dan dapat digunakan untuk berbelanja kebutuhan anak atau ditarik tunai di ATM jaringan TAM (Türkiye’nin ATM Merkezi). Prosesnya lebih praktis karena pengguna tidak perlu lagi ke kantor pos atau membawa uang tunai.

            Selain itu, pemerintah berencana memperluas fungsi Aile Kartı agar mencakup bantuan sosial lain seperti tunjangan disabilitas, gaji janda, dan bantuan bagi keluarga berpenghasilan rendah. Dengan sistem terintegrasi ini, setiap penerima hanya perlu satu kartu untuk semua jenis dukungan negara. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, beberapa wilayah seperti Konya dan Gaziantep memperluas fungsi kartu ini untuk keperluan pendidikan, sehingga penerima manfaat dapat menggunakan Aile Kartı untuk membeli perlengkapan sekolah seperti buku, seragam dan alat tulis.

Source: Aile ve Sosyal Hizmetler Bakanlığı 

            Untuk mendapatkan Aile Kartı ini, warga Turki harus mendaftar melalui E-Devlet atau langsung di kantor Sosyal Yardımlaşma ve Dayanışma Vakfı (SYDV) di wilayah masing-masing. Lembaga ini bertugas menilai kelayakan calon penerima berdasarkan dengan uang pendapatan, kondisi tempat tinggal, jumlah tanggungan, serta beberapa faktor lain. Setelah proses verifikasi, keluarga yang dinyatakan layak akan menerima Aile Kartı melalui kantor pos (PTT) dan akan dikirim langsung ke rumah yang bersangkutan. pemerintah juga membuat aplikasi digital yang memungkinkan penerima untuk mengecek saldo, transaksi, dan jadwal top-up bantuan secara transparan.

            Fakta menariknya, beberapa pemerintah daerah juga membuka kemungkinan bagi warga asing yang memiliki izin tinggal tetap dan sudah terdaftar dalam sistem kependudukan, untuk mengajukan Aile Kartı, terutama bagi keluarga pengungsi Suriah dan diaspora yang telah lama menetap di Turki. Meski demikian, mekanisme ini belum bersifat nasional dan tergantung pada kebijakan pemerintahan daerah masing-masing. 

            Sejak peluncurannya, kartu ini disebut berhasil memberikan dampak yang baik terhadap penguatan daya beli rumah tangga. Menurut data Turkish Statistical Institute (TÜİK), angka konsumsi rumah tangga di kalangan kelompok berpendapatan rendah meningkat sekitar 9% pada kuartal pertama 2025, dan sebagian besar terjadi karena adanya kartu ini.

Baca Juga: Gök Kubbenin Altında: Inspirasi Budaya Literasi Mahasiswa Indonesia di Turki

            Penerima manfaat pasti akan berbelanja di pasar dan toko lokal, sehingga perputaran uang di daerah menjadi lebih aktif. Hal ini juga membantu menjaga stabilitas ekonomi mikro di sektor distribusi pangan. “Inilah bentuk solidaritas sosial yang kami bangun, negara hadir, masyarakat bergerak, dan ekonomi berputar,” kata Mahinur Özdemir Göktaş.

            Meskipun program ini dinilai sukses, tantangan terbesar yang dihadapi adalah menjaga keberlanjutan anggaran di tengah tekanan inflasi yang meningkat. Laporan dari badan audit negara pada pertengahan 2025 mencatat bahwa pengeluaran pemerintah untuk bantuan sosial naik sekitar 27% dibanding tahun sebelumnya, terutama karena peningkatan jumlah penerima manfaat akibat inflasi dan angka pengangguran.

            Pada akhirnya, program Aile Kartı ini menjadi simbol nyata bagaimana pemerintah Turki berupaya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan perlindungan sosial. Dengan pendekatan berbasis data, digitalisasi sistem, serta pengawasan transparan, Aile Kartı berhasil menjadi salah satu model bantuan keluarga yang diakui, meskipun masih menghadapi tantangan dalam hal keberlanjutan anggaran, kehadiran program ini telah membuktikan bahwa solidaritas negara terhadap warganya tetap hidup bahkan di tengah ekonomi yang sulit.



Penulis: Mirta Mukharomah

Editor: Muhammad Rangga Argadinata

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak