Penanggulangan Bencana Pasca Gempa Istanbul dan Peran Asuransi Deprem Sigortası di Turki

Rabu (23/4/2025) yang lalu, terjadi gempa bumi di daerah laut Marmara yang mengguncang hebat wilayah Istanbul dan provinsi di sekitarnya. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa tersebut berkekuatan 6,2 magnitudo dengan kedalaman dangkal sekitar 10 km. Titik pusat gempa yang berada sekitar 40 km dari barat daya Istanbul, memberikan dampak getaran yang cukup kuat dan sangat terasa bagi masyarakat setempat, yang menimbulkan kepanikan serta kekhawatiran dan juga ketakutan. Menurut data dari USGS dan Otoritas Manajemen  Bencana dan Darurat Turki (AFAD), gempa bumi yang terjadi akan berbeda beda dampaknya di setiap distriknya.

Dikabarkan gempa berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut, terjadi pada pukul 12.49 waktu Istanbul di laut Marmara, lebih tepatnya berada di lepas pantai Silivri, Marmara, selama kurang lebih 13 detik. Getaran yang cukup kuat tersebut  menyebabkan kepanikan dan membuat seluruh warga berhamburan lari menjauhi bangunan-bangunan yang ada di sekitar. 

Sumber: NTV.com

“Gempa bumi berkekuatan 6,2 SR terjadi di lepas pantai Silivri, Laut Marmara, Istanbul” kata Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, dalam pernyataannya melalui X yang dilansir di AFP dan juga Turki Today pada rabu (23/4/2025). Yerlikaya juga menambahkan bahwa getaran gempa turut dirasakan di wilayah-wilayah sekitar laut Marmara. Ia mengatakan bahwa seluruh tim AFAD (Afet ve Acil Durum Yönetimi Başkanlığı) dan juga lembaga terkait sudah melakukan penelusuran dan evakuasi pasca gempa bumi tersebut. Ali Yerlikaya juga menambahkan, bahwa setelah gempa tersebut, terjadi gempa susulan sebanyak kurang lebih 51 kali dengan rata-rata magnitudo 5,0, yang dirasakan oleh warga sekitar daerah Silivri dan  Buyukcekmece, Istanbul. 

Dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari TRT Haber, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan melalui X, mengatakan bahwa, “(The earthquakes in Istanbul) I extend my best wishes to our citizens and we are closely monitoring the developments”, (Gempa bumi di Istanbul) Saya menyampaikan harapan terbaik saya kepada warga kami dan kami terus memantau perkembangannya). 

Selama kurang lebih 2 hari, para warga yang berada di Istanbul, dalam keadaan panik dan  lebih memilih tidur di luar, untuk mengantisipasi adanya gempa susulan. Mereka beramai- ramai memenuhi taman kota, halaman sekolah dan juga jalanan yang disediakan oleh pemerintah setempat. Bahkan ada beberapa yang mendirikan tenda dan membawa peralatan kemah bersama anggota keluarganya. Kegiatan belajar dan mengajar di Istanbul dan beberapa daerah sekitar, diliburkan selama dua hari pasca gempa, karena halam sekolah/kampus yang diprioritaskan untuk tempat mengungsi sementara buat warga.

Dilansir dari CNN Indonesia, Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki, Achmad Rizal Purnama, menyatakan bahwa sampai saat ini belum ada warga negara Indonesia (WNI) yang dilaporkan mengalami luka-luka ataupun menjadi korban atas gempa yang telah terjadi. 

“Tidak ditemukan adanya korban WNI dalam peristiwa tersebut. Saat ini terdapat sekitar 2.648 WNI di Istanbul, yang terdiri dari 800 pekerja migran Indonesia (PMI), 776 orang pelajar dan  670 orang ibu rumah tangga, yang menikah dengan warga Turki,” ucap Rizal.

Gempa bumi di provinsi Kütahya

Beberapa hari pasca gempa di Istanbul, gempa juga terjadi di daerah Simav, provinsi Kütahya, ada Jumat (25/4/2025) dengan magnitudo 4,5 skala Richter. Gempa tersebut terjadi pada pukul 07.21 pagi hari, dan terdapat gempa susulan yang berkekuatan 4,8 Skala Richter di daerah Aegean, provinsi Kütahya. Dalam pernyataan AFAD,  tidak ditemukan korban jiwa ataupun kerusakan bangunan yang ada di sekitar lokasi, meskipun survei lapangan terus dilakukan.

“Gempa bumi berkekuatan 4,5 SR, terjadi di Simav dan Aegean provinsi kami. Tidak ada kejadian yang dapat mempengaruhi kami. Warga negara kita seharusnya hanya mempercayai pernyataan yang kami sampaikan. Saya berharap warga negara kita segera pulih,” tegas gubernur Kütahya, Musa Isin. Selain itu, Musa juga menambahkan untuk seluruh kegiatan belajar mengajar dan kegiatan pasar sementara ditutup terlebih dahulu, guna mempermudah penelusuran lapangan dan juga mengantisipasi kekhawatiran yang berlebihan.

Sumber: TOKI Haber.com

Seluruh daerah Turki saat ini diharapkan untuk selalu waspada, terlebih lagi untuk wilayah-wilayah di sekitaran laut Marmara. Dilansir dari Turki Today,  AFAD mengumumkan kepada seluruh wilayah yang diprediksi akan terjadi gempa agar selalu waspada. Setiap wilayah yang berkemungkinan terjadi gempa bisa dilihat dari Peta United States Geological Survey (USGS). Berikut beberapa rincian yang ada :

1. Esenyurt : 6.0

2. Buyukcekmece : 6.0

3. Silivri : 5.5

4. Kucukcekmece : 5.2

5. Katalca : 5.0 

6. Basaksehir, Bakirkoy, Esenler : 4.9

7. Arnavutkoy, Umraniye : 4.6

Prediksi ini sangat mempermudah warga Turki untuk bisa mengecek dan juga lebih berwaspada.

Deprem Sigortası di Turki: Asuransi Pelayanan Sebelum dan Pasca Gempa

Hal menarik yang ada di  dalam manajemen penanggulangan bencana Turki, salah satunya adalah deprem sigortası. Kebijakan dan peraturan ini dibuat oleh pemerintah Turki, yang mulai diwajibkan pada tahun 2000. Setiap rumah, apartemen dan bangunan yang ada, wajib mempunyai deprem sigortası. Deprem sigortası adalah sebuah asuransi yang memberikan keamanan finansial terhadap risiko gempa bumi dan kebakaran, tanah longsor, serta tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi. Sama seperti asuransi pada umumnya di Turki, seperti asuransi kesehatan (sağlık sigortası), asuransi rumah (Konut Sigortası), asuransi lalu lintas (Trafik Sigortası) dan asuransi lainnya. 

Dengan adanya sebuah asuransi ini, meringankan beban warga sipil yang terkena dampak dari gempa, sehingga meminimalisir adanya gelandangan pasca gempa, akibat tidak memiliki tempat tinggal. Meskipun begitu, dilihat dari gempa yang terjadi di Turki, pada 6 februari 2023 lalu, banyak sekali kerugian yang didapatkan. Karena gempa tersebut menyebabkan banyak kerusakan bangunan-bangunan dan juga korban jiwa.

Dilansir dari Liga asuransi, deprem sigortası yang ada di Turki dilindungi oleh Turkish Natural Catastrophe Insurance Pool (TCIP). Asuransi ini mencakup pembayaran biaya kerusakan bangunan akibat gempa bumi dalam batasan tertentu. Selama gempa bumi, banyak area bangunan dapat rusak, artinya bukan hanya bagian dalam rumah Anda tetapi juga area yang terhubung di dalam dan sekitar bangunan dapat rusak. Asuransi ini juga menanggung biaya kerusakan di area ini. Angka terbaru dari TCIP menunjukkan penetrasi asuransi gempa wajib sekitar 52% di wilayah yang paling terpengaruh gempa. 

Deprem sigortası juga sudah menjadi syarat untuk membuat kartu identitas disini seperti Kimlik. Pada saat akan melakukan perjanjian penyewaan rumah ataupun apartemen (Kira sözleşmesi) wajib bagi sang pemilik rumah (ev sahibi) untuk memiliki deprem sigortası agar mempermudah penyewa di göç idaresi nantinya.

Bahkan asuransi gempa bumi ini,  termasuk jenis asuransi wajib. Dengan kata lain, secara hukum wajib untuk memiliki deprem sigortası dan ada sanksi tertentu jika tidak memiliki asuransi gempa bumi. Menurut Undang-Undang Asuransi Bencana Turki, mereka yang tidak memiliki asuransi ini tidak dapat memperoleh manfaat dari pinjaman perumahan yang ditawarkan oleh negara dan bantuan yang diberikan jika terjadi kerusakan bangunan akibat gempa bumi. Selain itu, ia tidak dapat menghubungkan listrik, air, dan gas alam ke rumahnya. Karena perusahaan distribusi listrik, air, dan gas alam tidak memberikan layanan ke rumah manapun yang tidak memiliki deprem sigortası.

Ketika terjadi gempa: Apa yang harus dilakukan?

Pada saat terjadinya gempa, kepanikan dan kekhawatiran melanda setiap orang. Kepanikan kadang justru memperburuk keadaan dan menyebabkan hilangnya konsentrasi. Mengatasi kepanikan ketika suatu hal terjadi adalah sebuah keharusan, agar otak bisa mencari jalan tengah dan jalan keluarnya. Begitupun dengan ketika terjadi bencana alam seperti gempa, alangkah baiknya kita mengetahui apa yang harus dilakukan, seperti : 

1. Pada saat di luar rumah, kamu bisa menjauh dari segala bentuk bangunan dan carilah lapangan terbuka, juga posisikan diri kamu untuk selalu siap siaga dan menggunakan telepon selular pada saat keadaan mendesak saja.

2. Pada saat di dalam rumah, kamu bisa segera keluar rumah bila memungkinkan. Jika tidak, kamu bisa mencari tempat untuk melindungi dirimu, seperti di bawah meja. Setelah gempa mereda sebisa mungkin kamu harus segera keluar dari rumah. Jangan melompat atau menaiki lift. Gunakanlah tangga agar lebih aman dan juga cepat.

3. Jika kamu berada di dalam mobil. Segeralah parkirkan mobilmu lalu keluar dari mobil. Hindarilah jembatan dan carilah ruang terbuka.

Tips di atas akan berguna jika tidak ada kepanikan di dalam diri kamu. Percayalah, yakin dan gunakanlah konsentrasimu agar bisa berpikir jernih. Sisipkanlah barang penting kamu, di sebuah tas kecil guna mempermudah evakuasi jikalau diharuskan. Semoga hal-hal baik bisa terus menemani kita semua. 


Penulis: Aulia Ayu Aprilliani

Editor: Muhammad Rangga Argadinata

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak