NÖHÜ dan Gerakan Zero Waste dalam Potret Upaya Keberlanjutan dari Kampus di Turki

    

        Niğde Ömer Halisdemir Üniversitesi (NÖHÜ) berada di wilayah Anatolia Tengah yang tenang dan luas. Kampus ini dikenal dengan identitasnya pada gerakan sıfır atık atau Zero Waste. Dalam beberapa tahun terakhir, NÖHÜ membangun sistem pengelolaan sampah yang terencana, terukur, dan konsisten, sehingga menjadi contoh keberlanjutan di level nasional.

        Banyak mahasiswa merasakan kenyamanan ruang kampus yang bersih dan rapi, kondisi ini dihasilkan oleh struktur pengelolaan limbah yang bekerja setiap hari. Tulisan ini akan menyajikan gambaran lengkap mengenai sistem Zero Waste NÖHÜ, mulai dari pemilahan, fasilitas pengumpulan, produksi kompos, keterlibatan mahasiswa, hingga arah kebijakan masa depan. Selain itu, tulisan ini menempatkan gerakan Zero Waste kampus dalam konteks tantangan kekeringan terburuk Turki dalam setengah abad terakhir, yang menjadi motivasi nasional untuk pengelolaan sumber daya secara lebih bertanggung jawab.

Konteks Nasional: Kekeringan dan Kesadaran Lingkungan

        Sebagaimana yang redaksi Konstantinesia tulis, Turki saat ini menghadapi periode kekeringan terburuk dalam 50 tahun terakhir. Sungai, waduk, dan lahan pertanian mengalami penurunan signifikan, sehingga kesadaran akan penggunaan sumber daya dan pengurangan limbah menjadi sorotan utama.

Sumber: retizen.republika

        Dalam merespon situasi tersebut, Emine Erdoğan istri Presiden Turki, menginisiasi gerakan nasional sıfır atık (Zero Waste) yang mengajak seluruh institusi, sekolah, dan universitas untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah. Program ini mendorong masyarakat untuk memanfaatkan kembali, mendaur ulang, dan mengurangi limbah, termasuk limbah organik, plastik, dan elektronik.

        Bagi Niğde Ömer Halisdemir Üniversitesi, gerakan ini menjadi titik awal memperkuat sistem Zero Waste kampus. Dukungan kebijakan nasional mendorong universitas mengintegrasikan pengelolaan sampah dengan edukasi mahasiswa, penelitian, dan pengembangan fasilitas yang lebih efektif. Upaya kampus menjadi bagian dari respons terhadap tantangan lingkungan yang lebih luas di Turki.

Sistem Zero Waste di Niğde Ömer Halisdemir Üniversitesi (NÖHÜ) 

Gerakan Zero Waste di NÖHÜ dipimpin oleh Atık Yönetimi Koordinatörlüğü, unit resmi yang mengatur seluruh prosedur pengelolaan sampah. Unit ini bertanggung jawab atas:

  • Pelatihan pemilahan untuk mahasiswa dan staf
  • Penempatan titik pemilahan di seluruh area kampus
  • Pengumpulan sampah ke pusat pengelolaan
  • Pencatatan data dan laporan tahunan

        Pemilahan sampah dilakukan melalui 6 kategori utama: kertas/karton, plastik, metal, kaca, organik, dan residu. Sistem ini dibangun agar sampah yang masuk ke pusat pengumpulan sudah terpisah dengan jelas.

        Tahun 2023, lebih dari 4.700 mahasiswa dan sekitar 2.000 staf telah mengikuti pelatihan Zero Waste. (Sumber: OHU Sıfır Atık Eğitim Raporu, 2023)

Atık Potası: Edukasi Visual di Ruang Publik

        Niğde Ömer Halisdemir Üniversitesi memiliki fasilitas pemilahan bernama Atık Potası, yaitu kotak khusus untuk botol plastik dan tutup botol. Kotak ini lahir dari kompetisi desain mahasiswa dan ditempatkan di titik-titik ramai seperti kafeterya, taman fakultas, area kumpul, dan asrama.

Fungsi Atık Potası tidak hanya sebagai wadah sampah, tetapi juga sebagai media edukasi visual. Mahasiswa baru dapat mengenali sistem Zero Waste kampus, dari melihat kotak ini. Kemudian sampah yang telah dipilah, dibawa ke fasilitas utama bernama 3. Sınıf Atık Getirme Merkezi. Pusat ini merupakan jantung sistem Zero Waste kampus. Di tempat ini, sampah dikelompokkan kembali menjadi 7 kategori yang lebih rinci.

Setiap kategori memiliki prosedur penanganan sendiri. Kertas dipres menjadi bal, plastik dipadatkan, dan material berbahaya disimpan dalam kontainer berlisensi. Semua sampah terpilah, bakal dilelang ke perusahaan daur ulang. Pada tahun 2024, pemasukan kampus dari sistem daur ulang mencapai 1,5 juta TL

Tabel Data Sampah Terolah

Kategori Sampah

Jumlah Pengolahan

Keterangan

Kertas dan Karton

100 Ton

Dipres menjadi bal

Plastik

30 Ton

Dipadatkan per jenis

Kaca

20 Ton

Disortir berdasarkan warna

Metal

10 Ton

Termasuk alumunium

dan besi

Kompos dari

Sampah Organik

10 Ton

Digunakan untuk ruang hijau

Elektronik

Dikumpulkan terpisah

Melalui perusahaan berlisensi

Baterai, Aki, Toner

Kontainer khusus

Tidak dicampur

dengan residu

Pendapatan Daur Ulang

1,5 juta TL

Dari lelang resmi perusahaan

daur ulang sampah


        Dari data tersebut terlihat bahwa kertas/karton menjadi kategori sampah terbesar dengan 100 ton per tahun, disusul plastik dan kaca. Kompos dari sampah organik memang masih berada di angka 10 ton, namun punya dampak langsung pada pengurangan biaya pemeliharaan ruang hijau kampus. Sementara itu, pendapatan 1,5 juta TL dari lelang daur ulang menunjukkan bahwa Zero Waste di NÖHÜ bukan hanya program lingkungan, tetapi juga bagian dari ekonomi sirkular kampus.

Kompos: Siklus Lokal

Sampah organik diproses menjadi kompos yang digunakan kembali untuk memelihara taman kampus. Dalam setahun, NÖHÜ menghasilkan 10 Ton kompos, mengurangi biaya perawatan dan limbah yang dibuang ke landfill. Sistem ini menunjukkan bahwa sebagian limbah kampus kembali menjadi sumber daya yang berguna.
Sumber: Bogor Jawapos

        Mahasiswa juga menjadi bagian penting dari gerakan Zero Waste melalui: 
  • Workshop “Gönüllü Gençlerle Temiz Gelecek” 
Mahasiswa membuat tohum topu, mempraktikkan pemilahan, dan mengolah plastik menjadi pot kecil.
  • Kampanye Edukasi
Mahasiswa memproduksi video dan konten digital untuk layar publik kampus, membantu mahasiswa baru memahami pemilahan sampah.
  • Riset dan Survei Pelaku
Mahasiswa Teknik Lingkungan mempelajari efektivitas kotak pemilahan dan memberikan rekomendasi perbaikan desain.

Kutipan salah satu mahasiswa Teknik Lingkungan yang berasal dari Indonesia:

“Setiap kali saya memasukkan botol plastik ke Atık Potası, saya merasa ikut berkontribusi pada lingkungan kampus,” kata Mochamad Aby Pangestu. 

Arah Kebijakan Masa Depan

        Niğde Ömer Halisdemir Üniversitesi (NÖHÜ) menetapkan prinsip jangka panjang:
  1. Zero Waste - Pemilahan detail, fasilitas pengolahan lebih luas, dan pelatihan lanjutan.
  2. Zero Discharge - Pengelolaan air hujan, perbaikan jaringan, dan daur ulang air abu-abu.
        Prinsip ini memastikan kampus memperluas keberlanjutan tidak hanya pada sampah padat tetapi juga pada pengelolaan air.

Penutup

        Zero Waste di Niğde Ömer Halisdemir Üniversitesi berkembang sebagai sebuah ekosistem yang nyata. Di dalamnya terdapat kebijakan yang jelas, fasilitas pemilahan, pusat pengumpulan, produksi kompos, hingga sistem daur ulang yang menghasilkan pendapatan bagi kampus. Setiap tindakan mahasiswa, mulai dari memilah sampah hingga kampanye edukasi, memperkuat budaya ekologis kampus.

Gerakan ini tumbuh dalam konteks tantangan nasional: kekeringan parah yang menimpa Turki, mendorong kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya. Dukungan dari gerakan nasional sıfır atık yang diinisiasi Emine Erdoğan memberikan dorongan tambahan bagi universitas. Di NÖHÜ, Zero Waste bukan sekedar program: ia menjadi bagian dari karakter kampus dan pendidikan mahasiswa, membentuk generasi yang sadar lingkungan dan bertanggung jawab terhadap sumber daya alam.

Meski demikian, tantangan tetap ada. Keberadaan fasilitas dan sistem belum tentu otomatis mengubah kebiasaan semua sivitas akademika. Pertanyaan yang tersisa adalah sejauh mana budaya memilah sampah dan menghemat sumber daya benar-benar tertanam dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa, dan apakah model NÖHÜ dapat direplikasi secara luas di kampus-kampus lain di Turki, bahkan bisakah menjadi bahan pelajaran buat Indonesia? 





Sumber:
OHU Haber, “Döngüsel Ekonomide Örnek: 1,5 Milyon TL Gelir”, 2024.
OHU Haber, “Atık Potası Kampüste Yerini Aldı”, 2023.
Turki Sedang Dilanda Kekeringann Terburuk dalam Setengah Abad Terakhir, https://www.instagram.com/p/DQTo5_ciBSP/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA== 
OHU Atık Yönetimi Dokümanı, 2024.
OHU Sıfır Atık Uygulama Raporu, 2024.
OHU Haber (2023–2024).
Anadolu Ajansı, Laporan Lingkungan 2023.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak